Sunday, August 29, 2010

Catatan Tentang Kekurangan Facebook

Sejak pertama diluncurkan hingga saat ini Facebook tak henti melakukan pembenahan di semua layanannya. Program pembenahan sistem di Facebook juga dikejar oleh semakin banyaknya pengguna internet yang mendaftarkan diri di Facebook. Kerapkali pertumbuhan jumlah member Facebook dituding sebagai penyebab terjadinya error atau lambannya koneksi ke server milik Facebook. Bahkan hingga saat inipun fitur Instant Messenger (IM) milik Facebook masih sering dikeluhkan penggunanya karena sering putus nyambung. Hingga terkadang sebuah pesan singkat terkirim lebih dari satu kali. Tentunya ini membuat pengguna kurang nyaman.

Hal ini sangat beralasan karena pertama kali diluncurkan, facebook bukanlah produk dari perusahaan software atau sistem informasi besar seperti Google ,Yahoo! atau Microsoft. Facebook hanyalah kreasi seorang mahasiswa. Wajar jika Facebook terus melakukan pembenahan.

Selain hal-hal tersebut, saya memiliki sedikit ganjalan terkait sistem database otomatisasi di Facebook. Salah satunya adalah diperlukan adanya pembatasan atau teguran bagi user yang mengupdate status terlalu banyak dalam sehari. Saya memiliki banyak teman yang kerap mengupdate status lebih dari 10 kali dalam satu jam. Terkadang sebuah status belum selesai kita beri komentar, status lainnya dari user yang sama sudah di naikkan. Ini kerap merepotkan terutama bagi pengguna facebook mobile atau Web Seluler. Belum lagi dengan adanya Status Generator yang menggunakan sistem penjadwalan otomatis sejenis Sendible, dimana seorang pemilik akun Facebook bisa menuliskan banyak status sekaligus di sebuah situs Status Generator lalu menjadwalnya sesuai kebutuhan untuk diupdate satu persatu.

Selain itu ada juga sistem database kekerabatan di Facebook yang menurut saya janggal. Kini banyak sekali seorang pengguna Facebook dengan leluasa menambahkan seseorang atau lebih sebagai saudara, orang tua atau anaknya di Facebook. Setelah saling konfirmasi mereka lalu menjadi kerabat atau saudara di Facebook. Yang janggal adalah ketika dalam database seseorang yang lebih tua di cantumkan sebagai adiknya. Atau seorang user laki-laki dicantumkan sebagai Saudara Perempuan. Ini aneh. Seharusnya sistem milik Facebook bisa membaca dan mendeteksi apakan pencantuman kekerabatan yang dilakukan oleh seorang pengguna Facebook tersebut valid atau tidak. Jenis kelamin, umur dan hal-hal lainnya perlu di perhatikan. Agar tidak terjadi seorang Perempuan usia 21 tahun memiliki seorang anak berusia 34 tahun. Atau pria bernama Agus Sujono dicantumkan sebagai saudara perempuan oleh pengguna lainnya.[tri]

Wednesday, August 25, 2010

Uji Nyali Dengan Miras Oplosan

Beberapa bulan yang lalu kita di hebohkan oleh berita beberapa orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Cirebon Jawa Barat. Sedikitnya 7 orang mati konyol akibat minuman yang menantang maut ini. Hari ini, kita kembali di hebohkan oleh berita 11 orang mati konyol akibat minuman keras oplosan di Jagakarsa Jakarta Selatan. Sebagian orang menyebut sebagai jamu oplosan karena minuman tersebut di ramu di sebuah kedai jamu seduh. Beberapa orang masih dirawat dalam kondisi kritis akibat hal ini. Tentu saja hal ini sangat mencengangkan karena terjadi pada saat bulan Ramadhan. Bulan yang seharusnya tenang karena pada bulan ini umat muslim berramai-ramai mencari berkah.

Miras oplosan sebetulnya bukan barang asing di sekitar kita. Nyaris di semua tempat di Indonesia bisa jadi minuman jenis ini mudah di temui. Namun ada yang menarik untuk kita kaji mengenai miras oplosan ini. Seperti yang di sampaikan pejabat kepolisian di beberapa media yang menyebutkan bahwa peredaran miras oplosan ini sulit di deteksi. Ya, memang. Bagaimana bisa mendeteksi miras oplosan jika polissi tidak dating ke kedai tersebut? Sebab miras oplosan ini sebetulnya bukan barang komoditi yang menggunakan sistem distribusi yang nyata. Karena memang tidak ada distribusi miras oplosan dimanapun di Indonesia. Yang ada adalah distribusi beberapa bahan yang di jual secara terpisah.

Lihat saja beberapa bahan cairan yang di oplos oleh Sarimin (tersangka Miras Oplosan di Jagakarsa). Whiskey, Alkohol, Pasta Asem Jawa, Benzoat Soda, Zat Pewarna, Rempah-rempah. Dari kesekian bahan tadi, mungkin hanya Whiskey yang berbahaya dan distribusinya sangat perlu di perketat. Meski praktek di lapangan seorang agen minuman keras dengan mudah mendistribusikan berbagai minuman keras berbagai merek ke pengecer termasuk Sarimin sebagai pengoplos di Jagakarsa tersebut. Banyak agen minuman keras ini sengaja mencari beking oknum polisi atau tentara agar usahanya lancar dan terhindar dari razia atau operasi pekat (penyakit masyarakat)

Sedangkan bahan-bahan lainnya? Alkohol, kita bisa membelinya tanpa resep dengan mudah di apotik atau toko kimia. Pasta Asem Jawa, seperti pasta (ektrak buah untuk bahan baku es atau minuman segar) lainnya, bahan ini sangat dengan mudah di beli di toko bahan-bahan membuat kue. Begitu juga Benzoat Soda, Zat Pewarna dan rempah-rempah. Tak ada yang salah dengan distribusi berbagai bahan ini.
Namun sialnya, beberapa bahan tadi di campur jadi satu lalu kemudian diminum dengan dicampur lagi minuman Ginseng yang katanya bisa menambah stamina pria. Disinilah permasalahannya. Mereka yang tidak tahu tentang resep, tata boga dan ilmu herbal dengan percaya diri mencampurnya lalu menyuguhkan atau meminumnya.
Selain itu, kebanyakan mereka yang sering minum minuman keras kerap mencampur bahan utama miras seperti bir, vodka, whiskey, anggur, atau ciu dengan minuman yang tak seharusnya dicampur. Banyak mereka yang mencampunya dengan Kratingda*g, Poc*ri Sweat, Extra J*ss, F*nta, Spr*te, Coca C*la atau minuman lainnya. Disinilah awalnya. Nyaris tak ada minuman keras di Indonesia yang diminum secara single. Jadi, miras oplosan memang ada di mana-mana sejak lama.
Sekali seseorang meminum miras oplosan dengan komposisi tertentu maka suatu ketika jika dia mendapatkan komposisi baru maka akan mencobanya dan kemudian berkesperimen dengan komposisi-komposisi baru lainnya. Bahkan ada yang menambahkan cairan spiritus pada oplosan miras mereka. Untuk apa? Bagi mereka semakin keras yang mereka minum maka semakin mereka percaya diri dengan kemampuan perutnya.

Disinilah letak uji nyali mereka. Bagi mereka yang sudah tewas akibat minuman ini maka mereka dinyatakan kalah dan tak bisa mengikuti uji nyali berikutnya. Hehehehehe…. Kan udah mati.
Sekarang saya ajak Anda untuk ikut uji nyali. Yakni minuman berkarbonasi dicampur dengan bahan mentol. Caranya; ambil sebotol Sprite, buka tutupnya lalu masukkan sebutir permen Mentos. Tutup dengan cepat dan segera tinggalkan. Maka lihat, botol tersebut bisa membuka sendiri akibat tekanan gas soda dari dalam. Bahkan saking kuatnya, bisa jadi botol tersebut pecah atau meledak. Imagine if this happened in our stomach. You wanna try? [omtri.blogspot.com]
Artikel ini juga ada di Kompasiana
Gambar diambil dari Google.
image

Brand Development

Saya adalah blogger, penulis, citizen journalist sekaligus praktisi marketing. Konsultan pengembangan merek, penyusunan sistem franchise. Trainer marketing, sales dan online advertising

image

Web Development

Anda butuh website atau blog pribadi? Untuk pengembangan usaha, LSM, organisasi, sekolah, toko online atau perusahaan Anda? Silahkan hubungi saya 0812-2222-0750 atau kirim email ke mr.antowiyono@gmail.com