Monday, July 27, 2009

Bisakah saya jadi penulis hebat?

Menjadi penulis adalah sebuah cita-cita saya sejak dulu. Pernah suatu saat saya membayangkan menjadi seorang wartawan yang bekerja aktif dalam bidang jurnalisme. Menjadi penulis narasi atau copywriter juga sering saya saya bayangkan ketika saya menikmati sebuah acara televisi yang didalamnya menyertakan narasi atau ulasan sebuah peristiwa seperti infotainment, jejak kasus, liputan investigasi tau sejenisnya. Saya membayangkan hebatnya menelusuri dan mengembangkan sebuah berita menjadi suguhan yang menarik dan lengkap dengan durasi yang lebih panjang.

Sejak kecil sebenarnya saya sudah mulai belajar menulis untuk saya publikasikan. Suatu ketika saya pernah meliput orang tua saya dalam pembuatan batu-bata dan saya kemas dalam sebuah tulisan lalu saya kirimkan ke sebuah penerbit majalah di Bandung. Namun entah bagaimana nasib tulisan saya tersebut hingga kinipun saya tidak tahu.

Ketika di bangku SMP sayapun pernah didaulat untuk mewakili kelas saya menulis karangan tentang Upaya Pemberdayaan Perpustakaan, dan hasilnya? Untuk kategori putra saya menjuarainya. Namun sayang, saat itu tidak ada kategori putra atau putri. Saya hanya mendapatkan juara ketiga dan di kalahkan oleh dua orang siswi yang sebenarnya saya sendiri lerih yakin jika tulisan saya adalah lebih baik, namun bagaimanapun selalu ada peraturan “keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat”.

Hingga kini saya masih terus mengasah kemampuan saya untuk bisa menjadi penulis. Sering saya membuat cerpen yang materinya saya ambil dari hal-hal yang ada di sekitar saya. Cerita-cerita yang terkadang hanya pendek coba saya jadikan sebuah cerpen yang membutuhkan banyak kata. Namun bukan berarti mbulet.

Saya juga memiliki konsep sebuah novel yang berlatar Gunung Muria pada tahun 2217. Ya, 2217 (duaribu duaratus tujuhbelas). Dalam benak saya, sudah terbentuk banyak sekali karakter dalam novel tersebut. Settingnya juga tidak sembarangan. Bayangkan saja tahun tersebut Gunung Muria sudah dikelilingi oleh sebuah jalan cincin atau jalan lingkar yang saya beri nama Muria Ring Road. Ring Road tersebut adalah berupa jalan tol yang banyak sekali terdapat jembatan layang yang mirip dengan Jembatan Kelok Sembilan di Sumatera. Tapi itu hingga kini masih berupa konsep di pikiran saya, meski sering saya update namun belum pernah sekalipun saya menuangkannya dalam tulisan. Entah bagaimana, rasanya saya malas dan tak tahu harus dari mana memulainya.

Tapi hingga kini beberapa tulisan dan ide tulisan saya sering di tolak oleh penerbit. Baik penerbit buku maupun penerbit harian umum. Entah bagaimana rumusnya hingga tulisan saya sering menjadi salah satu dari tumpukan dokumen sampah di meja redaksi mereka.


Patah arang? Tentu tidak. Saya tidak pernah surut untuk terus membakar semangat saya menjadi seorang penulis yang sukses. Yang hebat. Yang terkenal. Sampai-sampai saya mengumpulkan alamat beberapa penerbit yang ada di Indonesia. Alamat-alamat itu saya dapatkan dari buku-buku yang saya pinjam dari perpustakaan milik pemerintah daerah. Ya, saya menjadi anggota perpustakaan guna menambah pengetahuan saya terutama dalam hal menulis, baik menulis fiksi ataupun tema lain.

Kemudian saya bertemu dengan internet, yang semula saya pikir hanya sekedar browsing dan chatting. Ternyata di internet terdapat blogging, sebuah wadah atau cara agar kita bisa mengekspresikan pemikiran kita melalui tulisan. Dan lewat seorang teman chatting, saya diperkenalkan dengan blogging ini. Dan Alhamdulillah, selain mendapatkan berbagai ilmu di bidang internet, saya kembali bisa mengasah kemampuan saya dalam hal menulis.


Tapi saya masih membutuhkan sebuah asistensi dalam hal menulis. Hingga kini saya belum pernah berkonsultasi, meminta advisori kemanapun dalam hal pembuatan sebuah tulisan yang baik. Semua memang hanya saya dapatkan dari membaca. Beberapa tips dan cara menulis yang baik, hanya saya dapatkan dari membaca buku. Tapi saya rasa itu tak cukup. Saya tetap membutukan sebuah asistensi dalam hal ini. Tujuannya hanya satu, yakni saya menjadi seorang penulis yang hebat. Asistensi saya butuhkan selain untuk memberi saya bantuan dalam hal teknis juga saya perlukan guna membakar semangat saya dalam menulis. Sering saya menderita sebuah penyakit blogger yakni ‘Malaschenicus Postingkanthropus’ alias malas posting. Hingga blog yang saya kelola menjadi sebuah halaman kumuh berserakan sampah dan lumut yang menjalar kemana-mana, ibaratnya. Padahal, konsep pemikiran, ide posting, hingga outline artikel sering saya buat, tapi hanya menjadi seperti itu tanpa ada ujungnya sebuah postingan di blog.

Kini, di Facebook saya menemukan sebuah informasi tentang Lomba Penulisan yang bertema Aku Ingin Menjadi Penulis Hebat. Di Twitter juga ada sih, silahkan di klik disini bagi yang sering menggunakan Twitter. Menurut saya ini adalah sebuah jalan yang baik untuk memompa semangat saya, bagaimanapun saya harus mengikutinya. Lalu kemudian saya pelajari rules-nya. Dan sayapun menjadi sangat tertarik. Apa yang menarik? Hadiahnya, selain berupa uang, dalam lomba tersebut juga terdapat hadiah berupa buku yang berjudul ‘Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat’. Dari judulnya saya sangat antusias dengan hal ini. Apalagi setelah saya review beberapa halaman depan-nya secara gratis. Saya berpikir didalamnya pasti memuat banyak hal yang nantinya mampu mendobrak mental saya menjadi penulis yang konsisten antara ide dan semangat.


Sebenarnya saya bisa membeli buku itu untuk membekali mental saya menulis. Tapi saya berharap bisa mendapatkannya dalam bentuk hadiah lomba. Menurut saya sih, tidak mahal. Hanya Rp. 49.500. meski belum tersedia dalam bentuk cetak namun ebook atau soft copy buku ini pasti akan sangat membantu. Apalagi setiap pembelian ebook ini gratis voucher Rp. 200.000 dari Sekolah Menulis Online (SMO) milik Jonru Ginting. Lumayan. Bahkan bukan sekedar lumayan. Selain itu, jika saya membeli ebook ini juga mendapat gratis modul eksklusif dari SMO, dapat kursi di Kelas SMO Free Trial, mendapat bimbingan karir di bidang penulisan dan berlaku seumur hidup, dan beberapa special offers lainnya. Penawaran Fantastis ini hanya berlaku untuk Paket Ebook, TIDAK BERLAKU untuk buku versi cetak. Dan penawaran ini akan ditutup sewaktu-waktu bila buku versi cetak sudah terbit. Pokoknya sangat menarik untuk menjadi Penulis hebat


Jika boleh saya mengibaratkan, saat ini saya sedang mengendarai sebuah sepeda motor setengah umur dengan kecepatan yang sangat kurang. Bukan karena tuas gas yang kurang saya tarik tetapi juga karena akselerasi sepeda motor tersebut sedang dalam masalah. Dan buku ‘Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat’ tersebut saya anggap sebagai oli atau minyak pelumas yang bisa menambahkan akselerasi sepeda motor saya. Selain fungsi akselerasi, saya juga banyak berharap dan yakin buku tersebut bisa memberi fungsi perawatan atau treatment saya dalam menulis.

Jika saya berhasil mendapatkan buku tersebut, tentu akan banyak hal yang saya dapatkan, baik ilmu maupun hal lain yang saya pikir akan mengikutinya. Dan saat ini saya sedang berjuang demi buku tersebut. Namun sebenarnya bukan hanya buku tersebut yang menjadi target saya tetapi lebih kepada pengembangan diri saya terkait dengan bidang penulisan.


Tulisan ini, blog ini, Facebook Notes ini juga menjadi salah satu perjuangan saya untuk menjadi seorang penulis yang sukses. Yang Hebat. Semoga. [omtri271109]

image

Brand Development

Saya adalah blogger, penulis, citizen journalist sekaligus praktisi marketing. Konsultan pengembangan merek, penyusunan sistem franchise. Trainer marketing, sales dan online advertising

image

Web Development

Anda butuh website atau blog pribadi? Untuk pengembangan usaha, LSM, organisasi, sekolah, toko online atau perusahaan Anda? Silahkan hubungi saya 0812-2222-0750 atau kirim email ke mr.antowiyono@gmail.com