Tuesday, March 1, 2011

Mari Mengenali Ciri-ciri Penipuan

Baru saja saya mendapatkan sebuah pesan singkat di ponsel yang berisi sebuah server pulsa mencari Agen Pulsa Murah, bernama Central Cell. Ini bukan yang pertama kalinya, pada saat yang sama tadi ponsel yang satunya juga mendapatkan pesan singkat sama tetapi dari sender yang berbeda. Awalnya saya marah bukan karena (ternyata) ini penipuan, tetapi karena sms tersebut masuk pada malam hari di saat orang-orang sedang beristirahat, dan ini sangat mengganggu.

Setelah saya googling ternyata ini penipuan. Di Kaskus, di blog dan di beberapa situs lain menyatakan banyak sekali korban yang tertipu oleh modus SMS seperti ini.


Saya jadi teringat ketika suatu hari, saat saya masih membuka konter pulsa, saya “membantu” seorang tetangga untuk menjadi korban penipuan berkedok undian dari Telkomsel. Ceritanya begini;

Tetangga saya bernama Mbah Mad datang ke konter saya, mengatakan bahwa baru saja dia ditelpon seseorang yang mengaku dari Telkomsel mengatakan bahwa nomer ponsel Mbah Mad memenangkan undian dan berhak atas sebuah mobil Avanza dari Telkomsel. Mbah Mad yang orang kampung itu pun tergiur dan bercerita sambil tergopoh-gopoh. Saya tertawa dalam hati, karena sudah pasti ini adalah penipuan. Kemudian Mbah Mad mengatakan bahwa dia harus segera menghubungi kembali si penelepon itu untuk mengkonfirmasi proses pengiriman hadiah.

Saya jelaskan kepada Mbah Mad bahwa ini adalah penipuan. Mbah Mad bilang, “ Ah, jangan buru-buru bilang gitu, Tri. Kalau lewat sms saya ga’ percaya. Ini wong saya ditelpon, kok.” Kemudian Mbah Mad memaksa saya untuk mengisi pulsanya yang sedang kosong serta meminta tolong saya untuk menghubungi si penelpon itu guna mendapatkan konfirmasi lebih lanjut. Saya bilang, “Mbah, kalau buat ngisi pulsa, saya siap. Tapi jenengan sendiri saja yang menghubungi orang itu. Karena saya yakin ini tidak akan berhasil. Ini penipuan, Mbah. Jenengan saja yang nelpon…”

Mbah Mad masih ngeyel. “Wes lah. Kamu yang nelpon, kalau nanti kok memang ini penipuan ya kita putus saja. Yang penting kita ga’ rugi. Kalau Cuma pulsa sepuluh ribu ga’ papa wes…”

Okelah, saya nurut saja apa kata Mbah Mad.

Kemudian saya telpon orang tersebut. Saya pura-pura bego, dengan menggunakan bahasa khas orang kampung yang separo jawa separo Bahasa Indonesia…:)

Kemudian orang itu mengatakan bahwa Mbah Mad berhak atas satu unit Toyota Avanza, dan saat ini mobil Avanza hadiah tersebut sedang dikirim menggunakan pesawat Hercules untuk diturunkan di Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Tetapi karena alasan masa aktif kartu simPATI Mbah Mad akan segera habis, si penelpon tersebut meminta kami untuk memasukkan 14 digit angka yang ada pada voucher isi ulang simPATI sebanyak tiga lembar. Tentu saja kami meminta waktu untuk membeli terlebih dahulu. Kemudian saya putus telpon pura-pura meminta waktu untuk membeli pulsa, tapi si pelepon tersebut sempat memberitahu bahwa kami tidak punya banyak waktu, jadi harus segera menghubungi kembali.

Sembari menulis 14 digit asal sebanyak tiga kali, saya jelaskan kepada Mbah Mad bahwa ini sudah kelihatan penipuannya, maka kita tipu lagi dengan nomor voucher palsu. Lalu, saya coba telpon lagi. Setelah tersambung, orang yang mengaku H. Syarifudin itu meminta saya menyebutkan 14 angka nomor voucher tersebut satu persatu. Tetapi rupanya orang tersebut langsung sadar bahwa 14 digit yang saya kirim tersebut palsu, kemudian Mbah Mad lambat laun paham bahwa orang tersebut hanya menginginkan kiriman pulsa dari kita tanpa kejelasan hadiah yang sesungguhnya. Sebelum menutup telepon, saya sempat mengucap beberapa umpatan pada orang tersebut.

Kemudian setelah sadar akan adanya percobaan penipuan, Mbah Mad saya beri beberapa hal yang menjadi indikasinya.

  • Tidak ada program promo di Telkomsel saat itu yang berhadiah Toyota Avanza.
  • Tidak ada pesawat Hercules milik TNI yang digunakan oleh pihak lain selain TNI. Apalagi oleh Telkomsel untuk mengangkut mobil hadiah undian.
  • Sepertinya sangat jarang (atau bahkan tidak ada dalam SOP) seorang pegawai Telkomsel berkali-kali menyebut “Alhamdulillah.. Insya Allah.. Subhanallah..” kepada pelanggannya. Customer Service Telkomsel selalu menggunakan bahasa yang universal.
  • Tidak ada pegawai, pejabat, karyawan atau orang dari Telkomsel yang menyertakan title Haji saat berhadapan atau menghubungi pelangganya. Seperti si H. Syarifudin ini.
  • Tidak ada klaim hadiah yang meminta sesuatu dari si pemenang selain Pajak Undian yang sudah ditetapkan dan dipublikasikan. Apalagi voucher pulsa.
  • Tidak ada kantor Call Centre Telkomsel yang memelihara ayam kampung. Seperti saat si H. Syarifudin saya telpon, berkali-kali saya mendengar suara ayam berkokok disana…=))

Nah, jadi begitu, Mbah Mad. Ini penipuan…. Hati-hati ya, Mbah…:)



image

Brand Development

Saya adalah blogger, penulis, citizen journalist sekaligus praktisi marketing. Konsultan pengembangan merek, penyusunan sistem franchise. Trainer marketing, sales dan online advertising

image

Web Development

Anda butuh website atau blog pribadi? Untuk pengembangan usaha, LSM, organisasi, sekolah, toko online atau perusahaan Anda? Silahkan hubungi saya 0812-2222-0750 atau kirim email ke mr.antowiyono@gmail.com