Friday, August 24, 2012

Buruh Migran Wonosobo di Hong Kong

Alur kehidupan kerap kali tidak bisa ditebak. Sebuah cita-cita kadang justru tidak kita temukan di masa depan, sedangkan kita menjalankan kehidupan yang sama sekali tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Menjadi buruh migran di negeri orang, contohnya. Tidak banyak orang yang bercita-cita menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di negara lain. Tetapi jika jalan hidup sudah begitu, apa mau dikata?

Namun jika semua dilakukan dengan penuh sukacita, maka akan mendatangkan kebahagiaan, begitu menurut Parsiyem, salah satu buruh migran asal Desa Jetis, Pacarmulyo, Leksono yang kini berada di Hong Kong. Bersama sekitar 40 tetangganya kini ia bekerja di Hong Kong sebagai penatalaksana rumah tangga, pekerjaan yang tidak pernah dicita-citakannya.

“Menjadi buruh di negara lain itu gampang-gampang susah”, katanya. Apalagi bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dimana setiap hari berinteraksi langsung dengan sang majikan. Jika mendapatkan majikan yang galak, maka akan sangat mudah kena marah saat melakukan sebuah kesalahan, sekecil apapun.

Namun kehidupan menjadi seorang TKW tidak serta merta menyeramkan seperti yang kerap kita lihat di berita televisi. Banyak di antara para TKW khususnya dari Wonosobo yang menikmati kehidupannya menjadi seorang pembantu rumah tangga. Pasalnya, meski bekerja di rumah majikan, namun mereka tetap bisa mudah berkomunikasi dengan teman-teman dan keluarganya di tanah air melalui telepon ataupun jejaring sosial.

“Kami sangat terbantu dengan adanya Facebook. Jejaring sosial ini menyatukan kami, baik sesama TKW maupun dengan keluarga di rumah”, kata salah seorang TKW Sumarsih, asal Desa Tlogo, Sukoharjo yang memiliki akun di Facebook: Sumarsih Cah Tlogo. Selain itu, menurut “bunda” para TKW asal Wonosobo ini, mereka bisa berkumpul dengan sesama teman setiap hari Minggu. Tepatnya di “alun-alunnya Hong Kong” yang bernama Victoria Park.

Di lapangan luas ini setiap Minggu pagi berkumpul ratusan bahkan ribuan buruh migran yang kebanyakan berasal dari Indonesia. Mereka berkumpul, ngobrol, arisan, tahlilan, ngaji hingga merayakan ulang tahun salah satu di antara mereka yang kebetulan sedang berulang tahun. “Di tempat ini ramai setiap Minggu pagi, karena hari Minggu merupakan hari libur, sehingga kami off bekerja dan keluar rumah ngumpul sama teman-teman, refreshing”, kata Astuti Nova, salah satu di antaranya.

Ya, Hong Kong adalah salah satu negara yang memiliki aturan cukup ketat untuk domestic worker seperti pembantu rumah tangga. Domestic worker memiliki hak untuk libur pada saat hari Minggu atau public holiday. Jika ada majikan yang ketahuan tetap mempekerjakan pembantu di hari libur maka akan dikenai denda atau hukuman.

Tetapi ternyata tidak semua pekerja di Hong Kong diperbolehkan keluar rumah setiap hari Minggu atau public holiday. Ada beberapa yang memiliki majikan dengan aturan ketat. Jangankan untuk libur, untuk menggunakan telepon atau mengakses internet saja dilarang. “Di sini banyak yang punya majikan galak. Nggak boleh ini, nggak boleh itu”, kata Yurindra Indra, seorang TKW asal Jangkrikan, Kepil. “Banyak teman-teman TKW yang bisa ikut kursus, bahkan ikut kuliah. Tapi tidak sedikit pula yang sama sekali nggak punya kebebasan seperti itu”, sambungnya.

Lain lagi cerita Kharsinah Rahayu, selama berada di perantauan jauh di negeri orang, dia bersama teman-teman masih tetap peduli dengan kampung halaman. Semisal, ketika terjadi bencana longsor di Desa Tieng beberapa waktu yang lalu, dia mengumpulkan dana bantuan bersama teman-temannya. Hal ini dilakukannya sebagai wujud kepeduliannya kepada kampung halaman. [omtri]

Sanggar Satria Wonosobo


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga budaya serta warisan leluhur. Begitulah banyak orang bijak mengatakan. Menjaga atau bahasa Jawanya nguri-uri budaya merupakan kewajiban kita sebagai penerus bangsa. Tapi, berapakah diantara kita yang masih setia dengan budaya atau lebih spesifiknya kesenian tradisional sebagai warisan leluhur? Bisa dihitung dengan jari.

Untunglah, diantara tergerusnya budaya kita oleh budaya kekinian atau modernisasi masih ada sekelompok orang yang setia menjaga kelestarian budaya khususnya seni tari tradisional. Salah satunya adalah Sanggar Satria. Sanggar yang terletak di Sumberan Barat ini fokus pada pendidikan seni tari tradisional dan menjadi salah satu sanggar tari yang cukup diperhitungkan.

Ketika Taman Plaza berkunjung ke sanggar ini, terlihat puluhan piala dan piagam sertifikat dari berbagai lomba yang diadakan mulai tingkat lokal hingga internasional. Sanggar ini dikelola oleh Waket Prasudi Puger S.Pd beserta seluruh keluarga. Pendirinya adalah (alm) Suwoko, ayahanda Waket.

Waket Prasudi Puger juga tidak hanya mengajarkan tarian yang sudah ada, tetapi juga membuat kreasi-kreasi tarian baru. Baik mengembangkan tarian yang sudah ada dengan menambah atau mengganti gerakan, maupun membuat tarian baru. Setidaknya sudah ada dua belas tari kreasi yang dihasilkan Waket. Salah satunya adalah Tari Dirgahayu yang akan ditampilkan dalam acara puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 187 di hadapan Bupati dan Muspida, 24 Juli nanti.

Waket sendiri pernah menjadi delegasi Indonesia dalam misi kesenian dan pertukaran pelajar di Genewa, Swiss pada tahun 2002. Ayah dari Sarasyifa Kayna Prashwari ini juga pernah mewakili ISI (Institut Seni Indonesia) di UCLA, Amerika dalam pertukaran pelajar seni pada tahun 2004. Pria kelahiran 24 Agustus 1984 ini merupakan lulusan dari UNNES tahun 2008 jurusan Seni Tari dan Universitas Bantara Sukoharjo, Solo tahun 2010 jurusan Bahasa Jawa. Kini selain menjadi guru di SMA 1 Mojotengah, dia secara serius mengelola Sanggar Satria.

Secara resmi sanggar ini memiliki badan hukum berbentuk CV. Selain menyelenggarakan pendidikan seni tari juga menyelenggarakan pendidikan seni drama, tata rias dan sebagai penyedia layanan jasa hiburan. Berdiri secara resmi sejak tanggal 17 Juli 1998, kini Sanggar Satria memiliki 78 murid, baik kelas anak maupun kelas dewasa.

Waktu pendidikan yang diterapkan di sanggar Satria adalah diluar jam sekolah umum. Pendidikan yang diajarkan meliputi pengetahuan tari, koreografi, komposisi dan konfigurasi. Dan pada hari Minggu, 15 Juli lalu telah mewisuda 12 murid angkatan pertama di Allure Food Court dengan penguji dari Dikpora, Bagian Humas Pemda dan salah satu pelatih sanggar.

Prestasi yang pernah diperolehpun terbilang cukup banyak. Sebut saja Piala dari Enchanting Singapore tahun 2008 sebagai wakil Jawa Tengah dalam ajang promosi pariwisata. Tahun berikutnya juga mewakili Jawa Tengah di Matta Fair di Kuala Lumpur. Tahun yang sama juga di Malaysia, yakni di UTeM (University of Technical Malaysia) dalam ajang promosi pariwisata. Pernah juga mewakili Indonesia di Festival Chingai di Singapore tahun 2010 dan yang terbaru di Seoul, Kore tepatnya dalam YEOZU Expo pada bulan Juni silam dengan menampilkan tari kreasi Lengger Solasih. [omtri]

foto: http://sanggarsatriawonosobo.files.wordpress.com


Wonosobo Costume Carnival 2012


Rangkaian Hari Jadi Ke-187 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berlangsung meriah beberapa waktu yang lalu. Acara yang dikemas dalam kirab budaya dengan menampilkan berbagai kesenian itu disesaki puluhan ribu pengunjung. Dalam kirab ini secara khusus menghadirkan Wonosobo Costume Carnival (W2C) untuk pertama kalinya.

Sejak pukul 07.00 WIB peserta W2C berkumpul di halaman Kelenteng Hok Hoo Bio. Dipimpin Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif, acara dibuka dengan peresmian kelenteng. Setelah itu, kirab budaya dimulai.

Peserta W2C dengan beragam desain pakaian unik berbahan barang bekas menjadi pembuka. Beberapa turis asing juga ikut berpartisipasi dengan dandan sebagai peserta W2C.

Bupati Abdul Kholiq mengatakan, perayaan hari jadi Wonosobo biasanya dilangsungkan pada 24 Juli. Namun, untuk tahun ini kegiatan dimajukan karena ada bulan puasa. Pada 24 Juli mendatang hanya diselenggarakan upacara birat sengkolo serta gema salawat bersama Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf. ”Tahun ini perayaan kami majukan agar semua bisa berjalan lancar,” katanya.

Untuk perayaan, kata Kholiq, ada yang berbeda. Acara biasanya hanya diisi arak-arakan raja kaya yang menyuguhkan pameran hasil bumi dan tradisi dari tiap desa. Namun, tahun ini Wonosobo Costume Carnival serta kirab budaya warga kelenteng dilibatkan. Itu menunjukkan bahwa hari jadi Wonosobo milik semua kalangan. ”Makna hari jadi merupakan milik rakyat. Maka, siapa saja boleh bergabung tanpa membedakan etnis dan jenis budaya yang dimiliki,” ucapnya.Pesta rakyat menjelang HUT Ke-187 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berlangsung meriah kemarin. Acara yang dikemas dalam kirab budaya dengan menampilkan berbagai kesenian itu disesaki puluhan ribu pengunjung. Pesta semakin meriah karena dibarengkan dengan peresmian Kelenteng Hok Hoo Bio dan Wonosobo Costume Carnival (W2C).



Wednesday, August 8, 2012

Bee Star International Preschool & Kindergarten


Where Learning is FUN!


Masa anak-anak dikenal sebagai golden age, masa keemasan dimana pada masa-masa ini anak-anak begitu mudahnya merekam dan menyimpan apa saja yang dialaminya menjadi sebuah ingatan penting dalam hidupnya kelak. Ingatan buruk maupun ingatan baik akan mudah tersimpan di otak mereka dalam waktu lama hingga membentuk karakter si anak itu sendiri.

Jika demikian, maka sudah barang tentu kita sebagai orang tua wajib memberinya pendidikan serta pengalaman-pengalaman yang berpotensi membentuk karakter si anak. Memilih cara mendidik dan mencarikannya tempat pendidikan terbaik menjadi syarat penting dalam hal ini. Karakter yang terbentuk sejak masa keemasan ini akan menentukan bagaimana kehidupan si anak kelak remaja bahkan dewasa.

Bee Star International Preschool & Kindergarten adalah sebuah lembaga pendidikan kelas bayi, kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Lembaga pendidikan ini mengadopsi kurikulum terapan internasional dari Michigan, Amerika Serikat. Sebelumnya, metode ini telah dikembangkan di Jogjakarta, Malang, Solo dan Magelang.

Bee Star Preschool (BSP) percaya bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda dan memiiki kelebihan-kelebihan yang unik. BSP juga berkomitmen untuk menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan anak dan menyediakan kebutuhan mereka agar setiap potensi yang mereka miliki dapat berkembang optimal.

BSP mendukung perkembangan anak dengan menyediakan lingkungan yang hangat dan bersahabat sehingga anak akan merasa nyaman dan aman. Lingkungan tempat belajarnyapun disusun sedemikian rupa dengan pengertian bahwa anak akan belajar efektif jika mereka diperbolehkan untuk memilih aktifitas-aktifitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka tanpa melupakan kebutuhan-kebutuhan pendidikan yang mendasar seperti persiapan membaca, menulis dan matematika.

Selain filosofi-filosofi di atas, Bee Star juga memberikan fasilitas untuk orang tua murid secara khusus, seperti antar jemput anak dan CCTV online yang dapat dipantau secara langsung oleh orang tua murid dari manapun berbasis website. Jadi orang tua cukup melihat aktifitas anaknya dari rumah atau dari kantor.

Menurut Heni Sulistyani, Manager Bee Star Preschool, fasilitas antar jemput yang disediakan juga berbeda, yakni kagiatan antar jemput tidak hanya melibatkan supir atau petugas antar jemput saja melainkan juga menyertakan salah seorang guru di setiap kali melakukan antar jemput siswa. Sehingga murid akan merasa nyaman didampingi oleh guru selama perjalanan pergi atau pulang sekolah.

Bee Star Preschool menyelenggarakan pendidikan dengan kelas-kelas Baby Star usia 1-2 tahun, Happy Star usia 2-3 tahun, Kiddy Star usia 3-4 tahun serta TK A dan TK B semuanya dalam ruangan ber-AC. Sedangkan kegiatan lainnya seperti berenang, parent sharing, prasains, kelas seni, memasak, kunjungan dokter anak dan dokter gigi serta minitrip.

“Kami fokus pada pengembangan growing with character serta balanced education programs, yakni pendidikan berimbang antara perkembangan IQ dan EQ”, kata Retna Budiarti, Customer Service Officer Bee Star.

Jl. Veteran, No. 63 Wonosobo 56311. Telp. 0286-322201, Fax. 0286-323125

image

Brand Development

Saya adalah blogger, penulis, citizen journalist sekaligus praktisi marketing. Konsultan pengembangan merek, penyusunan sistem franchise. Trainer marketing, sales dan online advertising

image

Web Development

Anda butuh website atau blog pribadi? Untuk pengembangan usaha, LSM, organisasi, sekolah, toko online atau perusahaan Anda? Silahkan hubungi saya 0812-2222-0750 atau kirim email ke mr.antowiyono@gmail.com