Siang itu sebelum lonceng tanda berakhir jam pelajaran hari itu
berbunyi, Bu Entin wali kelas IV SDN Sukamiskin Bandung menyampaikan
pemberitahuan kepada murid-murid. "Anak-anak, baru saja kepala sekolah
menyampaikan pemberitahuan, akan diadakan lomba tentang budaya Sunda.
Ada beberapa perlombaan, antara lain; Menyanyi Lagu Sunda, Peragaan
Busana Adat Sunda, Menari Jaipong dan Pidato Bahasa Sunda dalam rangka
peringatan Hari Kartini," kata Bu Entin disambut berbagai komentar riuh
rendah yang tak pelak membuat suasana kelas IV menjadi gaduh. "Ini lomba
tingkat Kota Bandung dan akan diikuti oleh banyak peserta. Ibu berharap
ada wakil pada setiap lomba dari SD kita."
Suasana kelas semakin gaduh. Spontan mereka menyebut beberapa nama
untuk ikut maju lomba karena nama-nama yang mereka sebut itu sudah
terbiasa mengikuti lomba dan memiliki talenta yang bagus baik pidato,
menyanyi maupun peragaan busana. "Siapa yang kira-kira bisa ikut?" tanya
Bu Guru. Serta merta anak-anak menyebut beberapa nama, "Dery Bu....
Alvi Bu.... Kayla Bu.... ," itulah nama-nama yang mereka sebutkan hampir
bersamaan.
"Jadi Dery, Alvi sama Kayla ya...? " tanya Bu Entin. "Baiklah kalau
begitu, terus kalian mau ikut lomba apa?" Serempak Dery, Alvi dan Kayla
menjawab, "menyanyi Buu..."
"Baiklah, lomba akan diselenggarakan hari Minggu besok di kampus
STIA mulai pukul 9 pagi. Lagu yang dinyanyikan adalah satu lagu wajib
berjudul Bubuy Bulan dan satu lagu pilihan, yang kalian bisa pilih
sendiri sesukanya, asal lagu Sunda yang baik. Sekarang kalian bisa mulai
belajar bernyanyi lagu-lagu itu," kata Bu Entin panjang lebar diikuti
bel tanda berakhir jam pelajaran dan waktunya pulang.
Anak-anak berlarian keluar kelas. Suasanya gaduh seperti hari-hari
biasa. Dery keluar lebih dulu dan berlari ke seorang penjual jajanan di
samping pintu gerbang SD itu. Penjual jajanan itu adalah ibunya Dery.
Seperti biasa, setiap jam pulang sekolah anak-anak membelikan sisa uang
sakunya di lapak milik ibunya Dery. Karena ramai, Dery ikut membantu
ibunya melayani pembeli. Dengan cekatan Dery melayani satu-persatu
pembeli yang rata-rata sudah ia kenal. Salah seorang temannya bertanya
pada Dery sambil jajan. "Dery, kamu mau nyanyi lagu apa untuk lagu
pilihannya?" Dery menjawab, "entahlah, belum kepikiran. Nanti coba saya
cari dulu lagu yang bagus." Sang teman membalas, "ok deh, kamu pasti
menang, soalnya suara kamu bagus." Dery hanya senyum mendengar pujian
temannya itu.
Setengah jam kemudian sekolah sepi. Dery membantu sang ibu
membereskan dagangannya dan ikut membawakannya pulang ke rumah kontrakan
melalui sebuah gang sempit di dekat SD itu. Sambil jalan Dery berkata
pada sang ibu, "Mak, Dery disuruh ikut lomba nyanyi lagu Sunda besok
Minggu di STIA. Boleh Mak?" tanya Dery polos sambil membetulkan
bawaannya yang sedikit melorot. "Emang kamu bisa?" tanya Emak. "Ya kalau
latihan mah pasti bisa atuh, Mak," jawab Dery. "Ya sok wae atuh kalau
bisa mah, " sahut Emak sambil melihat kesungguhan pada sikap dan wajah
Dery.
-----
Hari-hari Dery diwarnai kesibukan baru yakni latihan bernyanyi. Lagu
Bubuy Bulan dihapalkannya dari kepingan VCD di rumahnya. Meski sesekali
player VCD itu macet, namun Dery dengan gigih berlatih. Lagu pilihanpun
ia hapalkan. Dalam hati Dery, ia ingin tampil dengan baik. Ia ingin
Emak bangga padanya. Suatu ketika saat sedang berlatih sambil tiduran
tengadah dengan berbantalkan sebelah lengannya, Dery menatap foto
almarhum ayahnya yang sudah tiga tahun ini meninggalkannya. "Kalau Abah
masih ada mah, bisa bantu Dery latihan nyanyi," bisik Dery dalam hati.
Dengan berkaca-kaca Dery menatap foto almarhum ayahnya hingga ia
tertidur pulas di depan tivi 14 inchi itu.
-----
Di sekolah Dery, Alvi dan Kayla terus berlatih. Sesekali mereka
berlatih dengan bernyanyi bersama di sela-sela jam istirahat. Bu Entin
juga sesekali mengingatkan mereka untuk terus berlatih dan mengecek
kesiapan mereka.
-----
Waktu perlombaan semakin dekat. Tinggal dua hari lagi. Dery dan
kawan-kawan semakin sibuk berlatih. Hari ini sebelum pulang sekolah, Bu
Entin memanggil Dery, Alvi dan Kayla ke ruang guru. "Dery, Alvi, Kayla,
waktu lomba semakin dekat. Tinggal dua hari lagi. Kalian sudah siap?"
tanya Bu Entin. "Siap, Bu" jawab mereka kompak. Bu Entin menyampaikan,
pihak sekolah tidak bisa membantu untuk menyediakan kelengkapan
mengikuti lomba. "Kalian harus menyiapkan kaset VCD atau CD, atau
flashdisk untuk menyimpan lagu yang akan dilombakan," kata Bu Entin.
"Seragam pakaian adat Sunda juga kalian bisa usahakan sendiri. Bisa sewa
ke salon rias pengantin atau tempat persewaan kostum," lanjut Bu Entin
disambut anggukan anak-anak.
----
Sesampainya di rumah, Dery yang sedang membantu Emaknya mencuci
piring menyampaikan pesan Bu Entin, "Mak, kata Bu Guru disuruh nyari
pakaian adat Sunda untuk seragam lomba besok Minggu. Kumaha nya Mak?"
tanya Dery.
"Atuh kumaha? Kemana nyari seragam pakaian adat, Dery?"
Emak bertanya balik ke Dery. Dery melamun. Bingung harus bagaimana.
Mungkin bisa saja menyewa ke salon rias, tapi tentu saja mahal. Lagipula
Dery tidak tahu tempat salon rias yang menyewakan pakaian adat.
Dery mendekati Emak yang sedang melipat baju jemuran.
Dilihatnya Emak sesaat. Bibir Dery sudah siap mengucapkan sesuatu,
tetapi Emak sudah lebih dulu bertanya, "kamu sudah makan?" Dery gugup.
Dengan terbata-bata dia menjawab, "oh ...... eee be...belum, Mak. Nanti
saja," jawabnya. Dery bertambah bingung. Seharusnya hari ini dia sudah
bisa mendapatkan seragam. Besok sudah harus gladi bersih.
-----
Keesokan harinya, di sekolah Dery bertanya pada Alvi. "Kamu sudah
dapat seragam, Vi?" Alvi menjawab, "sudah. Aku kemarin ke salon Bang
Anton. Kebetulan di sana ada. Ukurannya juga pas. Kamu sudah dapat
belum," tanya Alvi. Dery tidak langsung menjawab pertanyaan Alvi. Dia
terdiam sesaat. Terbayang sudah kegagalan di benak Dery. "Duh, aku
bakalan tidak bisa ikut lomba," bisiknya dalam hati.
"Dery...." Alvi menepuk bahu Dery hingga Dery terkejut dan menjawab sekenanya. "Belum," jawab Dery lemas.
"Coba nanti aku antar kamu ke salon Bang Anton buat sewa
seragam. Sepertinya masih ada," kata Alvi mencoba menghibur. "Ah, tidak
usah. Aku tidak punya uang buat sewa kostum. Pasti mahal," jawab Dery.
"Gampang. Nanti aku bantu. Yang penting kita ikut lomba. Kalau kamu
nggak ikut, aku juga nggak ikut," ujar Alvi. "Baik deh, Vi. Sepulang
sekolah anterin aku ke sana ya," jawab Dery sambil bergegas masuk kelas.
----
Keesokan harinya adalah hari Minggu. Hari H untuk perlombaan yang
akan diikuti oleh Dery. Pagi-pagi Dery sudah bersiap-siap. "Mak, doain
ya supaya nanti bisa menang," pinta Dery pada Emak. Sementara itu Emak
sedang sibuk bebenah di dapur. Dery sedikit gelisah karena Emak tidak
bisa menemaninya lomba. Padahal ia ingin sekali Emak bisa menyaksikan
saat dia naik panggung. "Iya Dery. Emak tidak bisa mengantar. Pagi ini
Emak disuruh nyuci di rumah Pak Herman. Mudah-mudahan kamu menang. Tidak
menangpun tidak apa-apa, yang penting sudah berusaha," jawab Emak
disertai doa. Dery hanya terdiam. Dalam hatinya ia tetap semangat dengan
adanya doa dari Emak.
Sehabis mandi, Dery mengenakan baju kostumnya. Pakaian adat Sunda.
"Baju kamu kebesaran?" tanya Emak setelah melihat lengan baju Dery
digulung beberapa lipatan, begitu juga celananya. "Iya, Mak. Adanya
tinggal ini. Hari ini banyak yang ikut acara Hari Kartini, jadi banyak
baju adat yang disewa," jawabnya. "Tidak apa-apa. Kamu ganteng pakai
pakaian ini," kata Emak sambil membantu memakaikan blangkon Dery. Dery
hanya senyum. Emak menyelipkan uang sepuluh ribu ke kantong Dery. "Ini
uang sakunya. Dihemat ya. Cuma sepuluh ribu."
Selesai berpakaian, Dery menuju samping rumah mengambil sepeda.
Setelah berpamitan dan minta doa, Dery bergegas mengayuh sepedanya,
dengan harapan bisa mencapai tempat lomba tanpa telat. Dengan penuh
semangat Dery mengayuh sepedanya. Jaraknya cukup jauh. Sekitar 3
kilometer.
Baru sampai seperempat perjalanan, tiba-tiba sepeda Dery ngadat.
Rantainya lepas. Terpaksa Dery berhenti. Dicarinya ranting kering di
sekitar jalan itu untuk mencongkel rantai yang terselip diantara gir dan
jari-jari sepeda. Cukup sulit. Ranting itupun patah. Tak ada cara lain,
terpaksa Dery menariknya dengan tangan. Meski harus rela tangannya
kotor terkena oli. Alhasil, rantai sepeda itu terpasang lagi dengan
baik. Dery lega. Dilanjutkan perjalanan menuju tempat lomba. Dery
semakin semangat karena ia telah kehilangan waktu beberapa saat karena
sepedanya ngadat.
Saking semangatnya, beberapa kali lipatan gulungan lengan baju dan
celana yang kedodoran itupun merosot. Sambil terus mengayuh sepeda, Dery
membetulkannya. Praktis, noda oli di tangan Dery sampai ke baju dalam,
lengan dan kakinya. Dery tak mempedulikannya. Dikayuhnya terus sepeda
itu.
Udara pagi itu tidak begitu cerah. Mendung menggelayut di langit
Bandung. Jalan masih basah karena sisa hujan semalam. Dery sudah
memasuki jalan raya. Mobil sudah lalu lalang. Sesekali jalanan macet.
Dery harus berusaha menyelinap diantara mobil-mobil yang macet. Saat
sedang berusaha mengejar waktu, sebuah mobil tiba-tiba melintasi sebuah
jalan berlubang dengan kubangan air dan "breusssshhh!!!" air muncrat
mengenai pakaian Dery.
Dery hanya menyeka wajahnya sambil sesekali memperhatikan pakaiannya
yang sedikit kotor. Dia tetap fokus pada jalan agar tidak telat sampai
ke lokasi acara. Ujian tak hanya sampai di situ. Sepanjang perjalanan
Dery tak menyadari bahwa tas yang ia selempangkan di belakang
punggungnya terlalu panjang hingga menyentuh roba belakang. Hal ini
berakibat bagian bawah tasnya berlubang karena seringnya terkena gesekan
roda. Tak pelak, satu persatu barang bawaan Dery berupa keping VCD, air
putih dalam botol beserta uang sakunya berjatuhan.
Dery terus mengayuh sepedanya. Semangatnya mulai memuncak
ketika lokasi acara sudah terlihat dari kejauhan. Senyumnya mulai
mengembang. Menggantikan peluhnya yang sedari tadi bercucuran.
"Ayo Dery, acaranya hampir mulai," sambut Alvi di depan gedung itu.
"Iya. Toilet dimana ya? Bajuku kotor sekali." Alvi menanyakan kenapa,
dijawabnya, "kecipratan mobil," jawab Dery. Alvi lalu mengantarkan Dery
bergegas menuju toilet untuk membersihkan diri.
"Mana kaset VCD kamu? Cepat kasihkan ke panitia," tanya Alvi sambil
berjalan dari toilet menuju ruang lomba. Dery merogoh tasnya. Tapi
ketika membuka, dia kaget bukan kepalang. Tak ada apapun di dalam tas
itu. Dia hanya bengong melihat lubang di bagian bawah tasnya. "Aduh,
jatuh semua, Vi. Gimana ya?" Dery bertanya sambil kebingungan. "Yaudah,
pakai punyaku saja. Toh lagu pilihan kamu juga ada kan di kasetku. Ayo
aku antar ke ruang panitia," ajak Alvi disambut senyum gembira Dery.
Sambil berjalan, Dery masih menyempatkan sesekali melihat nasib tasnya.
----
"Hadirin sekalian, tibalah saatnya acara lomba Menyanyi Lagu Sunda
dalam Rangkaian Peringatan Hari Kartini, 21 April 2013," sambut MC
disertai tepuk tangan para hadirin. Dery dan beberapa peserta lain duduk
di kursi peserta. Semua peserta ditemani keluarganya sebagai supporter,
kecuali Dery. Namun Alvi yang sedari awal menemaninya tak henti-henti
memberinya semangat, meski mereka berdua akan bersaing memperebutkan
piala. Bu Entin dan beberapa perwakilan dari sekolah tidak banyak
berkomunikasi dengan Dery.
Satu persatu peserta naik ke panggung sesuai panggilan dari MC.
Selepas bernyanyi, tiga orang juri mengomentari penampilan para peserta.
Tiba saatnya Dery naik panggung. Meski sedikit gugup Dery tetap percaya
diri. Tidak banyak penonton yang memberikan tepuk tangan saat nama Dery
dipanggil maju oleh MC. Ya, karena Dery memang datang sendiri, tanpa
supporter.
Suasana haru terjadi saat Dery menyanyikan lagu berjudul "Emak".
Lagu tentang seorang anak yang memohon maaf pada ibunya dan pernyataan
bersyukur serta berterimakasih atas limpahan rahmat atas ridla ibu. Lagu
tersebut dipopulerkan oleh seorang penyanyi cilik bernama Kustian asal
Jawa Barat.
Bait demi bait ia nyanyikan dengan penuh penghayatan. Ekspresi wajah
dan gerakan tangan Dery memukau para penonton. Tiga orang juri semuanya
menitikan air mata. Sebagian besar penonton juga dibuat haru. Tak
sedikit yang menyeka mata karena menangis melihat aksi panggung dan
syair lagu yang dinyanyikan Dery. Sangat menyentuh. Selesai bernyanyi
Dery mendapatkan aplause luar biasa. Semua dewan juri memberikan
komentar yang positif. Bahkan ada satu juri yang belum bisa
menyembunyikan rasa harunya. Dalam komentar, juri tersebut hanya
berkata, "kamu layak dapat bintang. Lagu kamu mengingat saya pada Ibu
saya. Bagus, bagus..."
Turun dari panggung, Dery kembali ke barisan kursi peserta. Alvi
menyalaminya sangat erat dan mengguncangnya kuat-kuat tanda gembira.
----
Acara perform sudah selesai. Jam istirahatpun tiba. Sementara dewan
juri berdiskusi untuk menentukan hasil lomba, para peserta diperkenankan
untuk beristirahat dan menikmati makan siang dari panitia.
----
Tanpa disangka-sangka saat pengumuman pemenang, nama Dery Derisman
muncul sebagai pemenang untuk lomba Menyanyi Lagu Sunda. Dery naik ke
panggung bersama para pemenang lainnya. Satu persatu hadiah dari panitia
dan para sponsor diberikannya. Sebagai juara pertama, Dery mendapatkan
hadiah beasiswa lima ratus ribu rupiah, sebuah tas sekolah, sepatu
sekolah, satu paket buku tulis, piagam dan sebuah trofi. Saat di
panggung, Dery kesulitan membawa hadiah saking banyaknya.
----
Kini waktunya pulang. Beberapa teman Dery yang diantar dengan
menggunakan mobil menawarkan diri untuk memberi tumpangan. Tapi Dery
menolaknya secara halus, selain merepotkan ia juga membawa sepeda. Dery
pulang dengan tetap mengayuh sepedanya. Hadiah yang bisa dimasukkan ke
dalam tas ia masukkan, beserta tas lama yang sudah berlubang itu.
Digendongnya tas itu, sementara trofi ia pegang di tangan kiri sambil
tetap berpegangan pada stang sepeda. Senyum tak henti-hentinya
terkembang di bibir Dery. Hari ini dia puas. "Emak pasti bangga dan
senang," pikirnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Follow Me :)
Blog Archive
- February 2016 (1)
- March 2015 (1)
- January 2015 (4)
- November 2014 (1)
- September 2014 (7)
- August 2014 (1)
- July 2014 (3)
- June 2014 (3)
- May 2014 (2)
- January 2014 (2)
- March 2013 (2)
- February 2013 (6)
- September 2012 (4)
- August 2012 (4)
- February 2012 (1)
- January 2012 (1)
- October 2011 (1)
- August 2011 (2)
- July 2011 (1)
- June 2011 (4)
- May 2011 (2)
- April 2011 (1)
- March 2011 (1)
- February 2011 (1)
- January 2011 (1)
- December 2010 (1)
- November 2010 (3)
- October 2010 (3)
- August 2010 (2)
- July 2009 (1)
- June 2009 (4)
- April 2009 (2)
- March 2009 (4)
- February 2009 (3)
- January 2009 (6)
- December 2008 (4)
- September 2008 (3)
- July 2008 (1)
- May 2008 (1)
- March 2008 (1)
- February 2008 (2)
- January 2008 (17)
- December 2007 (6)
Labels
ulasan
(38)
politik
(16)
unik
(16)
telekomunikasi
(14)
marketing
(12)
menulis
(12)
capek dehh...
(9)
dari hati
(8)
internet
(8)
perjalanan
(7)
facebook
(6)
malang
(6)
mlm
(6)
anggota dpr
(5)
mlm yang sebenarnya
(5)
visit wonosobo
(5)
peluang usaha
(4)
75 tahun dena upakara
(3)
bisnis
(3)
dieng
(3)
domain
(3)
dropship
(3)
golden life
(3)
peluang usaha dropshipper
(3)
pilpres 2014
(3)
televisi
(3)
wisata wonosobo
(3)
wonosobo tour
(3)
5 langkah penjualan
(2)
anak cacat
(2)
brand development
(2)
fotoku
(2)
herbal pautri
(2)
jokowi-jk
(2)
kerja sampingan
(2)
kerja tanpa modal
(2)
mlm terbaik
(2)
motivasi
(2)
obat kuat
(2)
pemilu
(2)
pemilu 2014
(2)
pengangguran
(2)
penipuan
(2)
prabowo-hatta
(2)
sinetron
(2)
tips mengembangkan merek
(2)
tips semangat
(2)
trik marketing
(2)
wonosobo
(2)
wonosobo costume carnival
(2)
APLI
(1)
MMM Indonesia bangkrut
(1)
MMM kolaps
(1)
Oneng
(1)
T2S penipuan
(1)
WWI
(1)
abal-abal
(1)
aher
(1)
ahmad dhani potong alat
(1)
allure
(1)
anas urbaningrum
(1)
android
(1)
arswendo
(1)
banjarnegara
(1)
bbm
(1)
blackberry
(1)
briefing
(1)
budaya bangsa
(1)
bukan penipuan
(1)
buruh migran
(1)
capres
(1)
carica
(1)
ceria
(1)
dangdut lawas
(1)
dedy mizwar
(1)
deterjen laundry
(1)
dieng tour
(1)
difabel
(1)
direct selling
(1)
email
(1)
film bagus
(1)
franchise
(1)
gabus
(1)
gangnam
(1)
gerhana matahari total
(1)
glam deterjen
(1)
hak usaha
(1)
hak usaha.
(1)
hiburan
(1)
indonesia
(1)
ingon
(1)
investasi bodong
(1)
jokowi
(1)
kayen
(1)
kejajar
(1)
kerja kantor
(1)
kerjaan
(1)
kesaksian produk
(1)
koalisi
(1)
kompasiana
(1)
korupsi
(1)
kuliner khas pati
(1)
laskar gerhana detikcom
(1)
leanet
(1)
lomba
(1)
lpatr dena upakara
(1)
manajemen
(1)
manajemen mutu
(1)
manajemen pelanggan
(1)
market
(1)
mengatasi ejakulai dini
(1)
merek
(1)
merek jiplakan
(1)
merek snack laris.
(1)
merek tiruan
(1)
merry riana
(1)
mimpi sejuta dollar
(1)
mindtalk
(1)
miras oplosan
(1)
mmm
(1)
musik dangdut
(1)
nasi tewel
(1)
nomer cantik
(1)
outlet manajemen sistem
(1)
parta politik
(1)
partai demokrat
(1)
pasutri
(1)
pasutri harmonis
(1)
pati bumi mina tani
(1)
pdi p
(1)
pekerjaan
(1)
pengembangan diri
(1)
penjualan
(1)
penting
(1)
php
(1)
pilkada jabar
(1)
pin bbm
(1)
pin cantik
(1)
pria kuat lama
(1)
pria perkasa
(1)
produk kecantikan
(1)
produk kesehatan
(1)
proposal franchise
(1)
ranchise kuliner
(1)
ranchise laundry
(1)
saya adalah
(1)
sby
(1)
sendratari
(1)
seni tari
(1)
sentigram
(1)
sentimeter
(1)
setieng
(1)
shinta bachir
(1)
siantar top
(1)
sistem franchise
(1)
snack
(1)
sosial media
(1)
suaranews
(1)
sukarno
(1)
supervisor
(1)
survey politik
(1)
tahan lama
(1)
taman plaza
(1)
tamarillo
(1)
tambakromo
(1)
taro
(1)
tator
(1)
teknologi
(1)
tempat kerja
(1)
terong belanda
(1)
testimoni
(1)
tidak bisa GH
(1)
tips keharmonisan rumah tangga
(1)
tips kesehatan
(1)
trik selling
(1)
umkm wonosobo
(1)
waralaba
(1)
womenpreneur
(1)
Total Review
Entri Populer
-
Menjadi seorang Salesman haruslah bersikap menyenangkan di depan pelanggan. Salesman tidak boleh berpenampilan yang membuat pelanggan atau c...
-
Anda penggemar musik dangdut? Suka nonton panggung atau pertunjukan musik dangdut? Kenal dengan penyanyi dangdut panggung era tahu...
-
Empat tokoh daerah berasal dari berbagai latar belakang menerima penganugrahan Adikarya Wonosobo 2012 di Ballroom Kresna Hotel Wonoso...
-
Anda ngeblog? Sepi pengunjung? Hehehe… Saya juga. Blog saya sepi pengunjung karena saya sekarang sombong. Kok bisa? Beberapa bulan terakhi...
-
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga budaya serta warisan leluhur. Begitulah banyak orang bijak mengatakan. Menjaga atau bahasa Ja...
-
Begitu santer berita mengenai fatwa MUI tentang golput. Banyak komentar miring dimana-mana, terutama di dunia Golblog (Golongan Bloggers). B...
-
Sore itu Taman Plaza mendapatkan kesempatan berkunjung ke rumah S. Fatma, seorang instruktur senam yang lebih dikenal dengan nama Adin...
-
Kangen dengan orang tuanya, Shinta Bachir pulang kampung. Meski di Jakarta sudah dipenuhi oleh jadwal syuting dan berbagai jadwal aca...
-
Ada yang baru dari fitur BBM. BlackBerry merilis sebuah fitur yang menarik, yakni custom PIN . Gampangnya, kita bisa beli PIN cantik...
-
Setelah di lakukan ujicoba beberapa bulan dan sempat berhenti beroperasi selama sekitar 5 bulan, akhirnya Ceria Internet benar-benar resmi d...
0 comments:
Post a Comment