Banyak diantara kita yang ingin menjadi orang sukses, tapi tidak siap untuk sukses. Ingin menjadi orang kaya, tapi tidak siap untuk jadi kaya.
Contoh: Udin pengin kaya dengan cara menikahi Lasmi, anak juragan sapi di kota Jember. Mimpi Udin terlaksana dan dia kini menjadi menantu orang kaya. Udin diberi mobil, rumah plus kolam renang, perabotan rumah serba mewah dan istri yang cantik, sopan dan lemah gemulai. Tapi, Udin tidak bisa menyetir mobil, tidak bisa berenang, tidak tahu cara menggunakan perabotan lux, tidak tahu cara memanjakan istri, bahkan Udin tidak bisa bertutur kata layaknya orang kaya. Empat bulan kemudian, keduanya berpisah. Udin kembali ke kampung halaman dan kembali ngarit.
Contoh lain: Agus, seorang salesman pengin naik jabatan menjadi manajer. Dia memanipulasi penjualan sehingga volumenya membuatnya meraih posisi manajer. Dia jadi manajer dengan fasilitas mobil dinas, seperangkat gadget keren dan gaji besar. Tapi, Agus tidak bisa menyetir, tidak bisa mengoperaikan komputer, tidak mempunyai jiwa leadership dan sombong. Lalu, belum selesai kontrak, waktu Agus habis untuk belajar komputer, kerjaan jadi lambat, anak buah jarang disapa, dia juga korupsi untuk menggaji seorang sopir dan gajinya sendiri habis untuk berfoya-foya. Over celebration. Lalu, pada bulan ke-7 kontrak kerjanya diputus. Dia kembali menjadi seorang salesman, pakai motor butut, keluar masuk pasar yang becek, peluh, debu, dan air hujan lekat di seragam kumalnya. Kasihan ya?!
Begitulah, untuk menjadi orang sukses, kita hrs belajar banyak hal, membiasakan diri berpikir dan berperilaku seperti orang sukses.
Salam
0 comments:
Post a Comment