Terong belanda hidup di daerah pegunungan pada ketinggian 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut dengan suhu 20 hingga 27 derajat Celsius. Udara sejuk di dataran tinggi dapat meningkatkan proses pembungaan hingga menjadi buah. Oleh karena itu, tanaman ini berbuah matang pada musim dingin di daerah subtropik, dan jika ditanam di daerah tropik buah matang sesudah terjadi udara dingin.
Rasa buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yang panas dan malam-malam yang dingin pada musim kemarau di daerah tropik daripada selama musim dingin di dataran tinggi. Petani bisa memanen terung belanda sepanjang tahun. Dalam setahun, satu pohon terung belanda bisa menghasilkan kira-kira 70 kg buah. Buah ini bisa tumbuh di daerah dingin seperti di Dataran Tinggi Dieng.
Adalah KUB Kejora Prima yang memilih untuk menjadikan terong Belanda sebagai minuman dalam kemasan dengan nama “Tumbasita Tamarillo”, disamping juga mengolah buah carica, kacang merah, kentang dan makanan khas Dieng lainnya.
Menurut Sri Rejeki, ketua KUB Kejora
Prima, pihaknya memang ingin menjadikan tamarillo sebagai salah satu minuman
khas Dieng. “Tamarillo ini banyak tumbuh di sekitar Dieng. Budidayanya juga
cukup mudah, sehingga kami memilih buah ini sebagai salah satu produk unggulan
kami,” ujarnya. Selain itu Sri Rejeki juga yakin kelak tamarillo bisa jadi
tanaman substitusi setelah kentang dan carica.
“Lahan kawasan dataran tinggi
Dieng itu sangat luas, potensinya bisa dioptimalkan, salah satunya dengan
pengolahan buah ini,” lanjutnya. (omtri)
Mengenal lebih dekat KUB Kejora Prima
Beralamat di Jl. Dieng Raya KM. 17 RT 1 RW 2, Purwosar, Kejajar, Wonosobo, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kejora Prima mengolah aneka makanan dan minuman khas yang bahan bakunya diambil dari sekitar kawasan dataran tinggi Dieng. Ada beberapa produk unggulan KUB ini seperti carica in syrup, dodol carica, jenang carica, keripik kentang, tamarillo in syrup, jenang tamarillo dan kumbu. Bahkan kelompok usaha ini sudah pernah mencoba membuat mie ongklok berbahan baku carica.
“Ke depan kami ingin memiliki semacam showroom sendiri untuk memamerkan produk olahan kami, salah satunya adalah mie ongklok berbahan baku carica,” kata Ketua KUB, Sri Rejeki. “Kami semua sepakat untuk ikut menjadikan Dieng sebagai tempat wisata unggulan dan tujuan utama. Salah satunya adalah dengan berkontribusi dalam hal makanan khas. Kami yakin hal itu akan menambah khasanah dalam berwisata ke Dieng,” lanjut Sri Rejeki.
Makanan produksi KUB ini juga sudah menembus pasar di berbagai penjuru kota Wonosobo dan sekitarnya. Untuk meningkatkan pengetahuan dan mutu produksi, KUB Seroja Prima juga getol mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Selain itu KUB ini juga terus berinovasi untuk meningkatkan hasil produksi.
“Alhamdulillah, pemerintah daerah sangat berperan dalam hal ini. Kami rasa pemerintah cukup baik. Beberapa kali kami mendapatkan fasilitas pelatihan gratis, ijin produksi dari Depkes hingga label halal dari MUI, semua diberi kemudahan oleh pihak pemerintah daerah,” kata Sri Rejeki.
2 comments:
bisa minta link ama pengelola KUB KEJORA PRIMA?
salam kenal sist.... mau numpang nanya nich kalo tempat jual baju senam terbaru itu dimana ya sist,....???
Post a Comment