Kejadian menggelikan ini terjadi tahun 2000 lalu. Saat itu aku berada di Malang karena kantorku membuka cabang di Malang.
Ketika dalam perjalanan naik bus ke Lumajang, ada seorang penumpang yang minta turun di suatu tempat. Setelah bus berhenti, lalu si penumpang yang ibu-ibu itupun bergegas turun. Tapi setelah hampir menjejakkan kakinya ke tanah, dia teringat jika dia membawa barang bawaan yang bercampur dengan barang-barang penumpang lain.
Si ibu minta tolong si kernet untuk mengambilkan barang tersebut yang katanya berada di tas plastik warna Hijau. Padahal bus dalam keadaan tergesa-gesa khawatir di dahului oleh bus berikutnya. Sambil ngomel-ngomel si kernet mencari-cari barang yang dimaksud si ibu dalam tumpukan barang-barang penumpang. Karena tak menemukan juga barang yang dicari, kernetpun semakin kesal dan tambah keras volume omelannya. Sementara Pak Sopir minta segera berangkat. Para penumpang lainnya pun ikut-ikutan geram.
Setelah hampir 15 menit tak diketemukan juga, akhirnya si kernet menyerah dan meminta si Ibu naik lagi untuk mencarinya sendiri.
Lalu apa yang terjadi? Dengan sigapnya si Ibu mengambil sebuah tas kresek warna biru yang sebetulnya dari tadi sudah di udal-udal sama kernet.
" Iki lho, Cak. Ngono wae ra weruh," ( ini lho Mas, gitu aja nggak tahu)
" Yo opo sih sampeyan? Jare mau ijo kok. Nek iku yo ket mau aku weruh," (gimana sih Bu? katanya hijau. Kalau itu sih dari tadi juga aku tahu)
Penumpang yang sedari tadi sudah geram, jadi tertawa bersama saat mengetahui maksud si Ibu.
" Arudam.... Dasar," (Arudam=Madura dibalik. Bahasa khas Malang)
Penumpang, Kernet dan Pak Sopir baru sadar kalau penumpang tadi adalah orang Madura yang kebanyakan tak bisa menyebut warna biru. Mereka kebanyakan menyebutnya Hijau. [tri]
______________________________________________________________
[POSTINGAN INI TAK ADA MAKSUD BERSENTUHAN DENGAN SARA. CERITA DENGAN ILLUSTRASI TADI UNTUK MEMUDAHKAN PEMAHAMAN, SELAIN KEJADIANNYA MEMANG DEMIKIAN]
______________________________________________________________
2 comments:
Sebagian dari mereka menyebutnya itu warna biru daun
lain ladang lain belalang... lebih seru lagi kadang bahasanya...
Post a Comment