Minggu lalu adalah minggu terakhir saya di Wonosobo sebelum saya dipindahkan ke Cilacap oleh manajemen. Pada hari terakhir tersebut saya mendapatkan sebuah hal unik, menarik, lucu dan menggelikan.
Ceritanya begini; kunci sepeda motor saya hilang suatu hari oleh anak ibu kos, lalu sayapun mencari tukang kunci untuk membuatkan kunci pengganti. Saat itu sudah sore ketika saya menemukan seorang tukang kunci (kunci duplikat, stempel dan plat nomer) sedang berkemas untuk menutup lapaknya. Lalu melihat saya datang untuk memberinya job, dengan semangat iapun melayani saya sambil penuh harap harinya ditutup oleh sebuah kerjaan dari pelanggan.
Saat sedang mengerjakan pembuatan kunci tersebut datanglah sepasang turis bule ke lapak tukang kunci tersebut. Saya di sebelah lapak saat itu. Kemudian dengan menggunakan bahasa inggris, bule tersebut mengatakan kalau ia ingin membeli plat nomor yang ada di lapak tersebut. Dua orang yang berada di lapak tersebut sepertinya kesulitan menangkap pembicaraan bule berbahasa inggris itu dan menjawabnya dengan bahasa jawa yang dicampur bahasa indonesia sekenanya. Kemudian tukang kunci itupun menyuruh saya untuk membantu pembicaraan. Sayapun dengan bahasa inggris ala Om Tukul mencoba berkomunikasi dan kemudian saya tahu bule tersebut ingin membeli plat nomer. Lalu saya suruh dia menuliskan angka dan seri plat yang dia inginkan (Contoh: AA 5654 AF) tapi ternyata bule itu tidak ingin membuat plat baru melainkan membeli beberapa plat nomer sampel yang dipajang di lapak tersebut. Setelah memilih, akhirnya bule tersebut membeli empat buah plat nomer dari pajangan lapak itu.
Tukang kunci itu bilang ke saya bahwa harga plat nomer itu masing-masing Rp. 5000. Sayapun bilang ke Om Bule itu sekenanya "five thousand for one". So setelah itu dengan susah payah bule tersebut merogoh kantongnya dan mengumpulkan beberapa uang lembaran ribuan dan menyerahkannya ke tukang kunci. Setelah dihitung oleh teman si tukang kunci itu ternyata uangnya kelebihan seribu rupiah kemudian dikembalikan ke bule lagi lebihnya. Tapi bule itu malah memberikannya kepada bapak itu, tentunya dengan bahasa inggris.
Setelah itu bule itupun pamit dengan sangat ramah meski kami tidak semua tahu apa yang dia katakan selain senyum dan kata "thank you". Tapi sebelumnya saya sempatkan untuk mengabadikannya dengan kamera di ponsel saya beberapa kali.
Setelah itu beberapa orang yang melihat bule beli plat nomer itupun saling bergurau dan bergabung dengan kami membicarakan apa yang baru saja terjadi. Tentang bahasa inggris, tentang kolektor plat nomer luar negeri, tentang rejeki di sore hari dan lain lain...
Yang pasti inilah yang bisa kami petik;
1. Rejeki bisa datang kapan saja asal kita mau berusaha. Saat sedang injury time hendak menutup lapak ternyata ada pelanggan ingin membuat kunci. Ini job at last minute.
2. Kesabaran juga mendatangkan rejeki yang lebih banyak. Bayangkan jika tukang kunci tersebut tutup lebih awal, mungkin dia nggak akan ketemu bule yang membeli plat nomor palsu pajangan sampel.
3. Kejujuran si bapak yang tadi mengatakan bahwa uangnya Om Bule itu kelebihan seribu akhirnya juga kecipratan rejeki, uang seribu itu untuk dia yang sudah berkenan jujur.
4. Belajar bahasa inggris juga bisa berguna di saat-saat seperti itu. Memediasi tukang kunci dan bule dengan terjemahan sekenanya juga akhirnya mendatangkan rejeki bagi orang lain.
5. Dari hal itupun saya mendapatkan manfaat, buktinya saya mendapat potongan harga bikin kunci duplikat. Saya hanya membayar Rp. 10.000 dari yang seharusnya Rp. 15.000.
Hehehe...:D
Ceritanya begini; kunci sepeda motor saya hilang suatu hari oleh anak ibu kos, lalu sayapun mencari tukang kunci untuk membuatkan kunci pengganti. Saat itu sudah sore ketika saya menemukan seorang tukang kunci (kunci duplikat, stempel dan plat nomer) sedang berkemas untuk menutup lapaknya. Lalu melihat saya datang untuk memberinya job, dengan semangat iapun melayani saya sambil penuh harap harinya ditutup oleh sebuah kerjaan dari pelanggan.
Saat sedang mengerjakan pembuatan kunci tersebut datanglah sepasang turis bule ke lapak tukang kunci tersebut. Saya di sebelah lapak saat itu. Kemudian dengan menggunakan bahasa inggris, bule tersebut mengatakan kalau ia ingin membeli plat nomor yang ada di lapak tersebut. Dua orang yang berada di lapak tersebut sepertinya kesulitan menangkap pembicaraan bule berbahasa inggris itu dan menjawabnya dengan bahasa jawa yang dicampur bahasa indonesia sekenanya. Kemudian tukang kunci itupun menyuruh saya untuk membantu pembicaraan. Sayapun dengan bahasa inggris ala Om Tukul mencoba berkomunikasi dan kemudian saya tahu bule tersebut ingin membeli plat nomer. Lalu saya suruh dia menuliskan angka dan seri plat yang dia inginkan (Contoh: AA 5654 AF) tapi ternyata bule itu tidak ingin membuat plat baru melainkan membeli beberapa plat nomer sampel yang dipajang di lapak tersebut. Setelah memilih, akhirnya bule tersebut membeli empat buah plat nomer dari pajangan lapak itu.
Tukang kunci itu bilang ke saya bahwa harga plat nomer itu masing-masing Rp. 5000. Sayapun bilang ke Om Bule itu sekenanya "five thousand for one". So setelah itu dengan susah payah bule tersebut merogoh kantongnya dan mengumpulkan beberapa uang lembaran ribuan dan menyerahkannya ke tukang kunci. Setelah dihitung oleh teman si tukang kunci itu ternyata uangnya kelebihan seribu rupiah kemudian dikembalikan ke bule lagi lebihnya. Tapi bule itu malah memberikannya kepada bapak itu, tentunya dengan bahasa inggris.
Setelah itu bule itupun pamit dengan sangat ramah meski kami tidak semua tahu apa yang dia katakan selain senyum dan kata "thank you". Tapi sebelumnya saya sempatkan untuk mengabadikannya dengan kamera di ponsel saya beberapa kali.
Setelah itu beberapa orang yang melihat bule beli plat nomer itupun saling bergurau dan bergabung dengan kami membicarakan apa yang baru saja terjadi. Tentang bahasa inggris, tentang kolektor plat nomer luar negeri, tentang rejeki di sore hari dan lain lain...
Yang pasti inilah yang bisa kami petik;
1. Rejeki bisa datang kapan saja asal kita mau berusaha. Saat sedang injury time hendak menutup lapak ternyata ada pelanggan ingin membuat kunci. Ini job at last minute.
2. Kesabaran juga mendatangkan rejeki yang lebih banyak. Bayangkan jika tukang kunci tersebut tutup lebih awal, mungkin dia nggak akan ketemu bule yang membeli plat nomor palsu pajangan sampel.
3. Kejujuran si bapak yang tadi mengatakan bahwa uangnya Om Bule itu kelebihan seribu akhirnya juga kecipratan rejeki, uang seribu itu untuk dia yang sudah berkenan jujur.
4. Belajar bahasa inggris juga bisa berguna di saat-saat seperti itu. Memediasi tukang kunci dan bule dengan terjemahan sekenanya juga akhirnya mendatangkan rejeki bagi orang lain.
5. Dari hal itupun saya mendapatkan manfaat, buktinya saya mendapat potongan harga bikin kunci duplikat. Saya hanya membayar Rp. 10.000 dari yang seharusnya Rp. 15.000.
Hehehe...:D
0 comments:
Post a Comment