Dua hari yang lalu selama dua hari saya dikacaukan oleh produk buatan Pertamina. Hal ini karena pasokan yang tidak menentu terhadap produk yang saya (kami,kita) butuhkan. Pada hari Jumat lalu saya harus ketar-ketir menghadapi keadaan dimana enam SPBU yang saya lalui tidak tersedia Premium yang menjadi andalan saya untuk mobilisasi. Dari enam SPBU tersebut semuanya tak menyediakan Premium dengan alasan yang sama, yakni 'habis'.
Hal ini tentu saja membuat saya kelimpungan karena khawatir tak mendapatkan bahan-bakar yang berakibat saya tak bisa pulang kerumah. Ya, mulai dari SPBU yang ada di Kelet Jepara, Jl Baru Tayu, Jl Raya Tayu Pati, hingga SPBU Margoyoso di Kabupaten Pati, semuanya kehabisan Premium, sayapun bejuang mencari penjual Premium eceran ditengah kekhawatiran saya akan kehabisan bahan bakar pada tangki motor saya. Meski akhirnya mendapatkan Premium dengan harga yang cukup tinggi, namun kekesalan ini tak juga reda. Hal ini dikarenakan banyaknya SPBU yang mengurangungi pasokan menjelang akhir tahun dengan pertimbangan takut merugi jika pada tanggal 1 Januari ini harga Premium jadi turun.
Pada hari Sabtunya,
saya terpaksa tidak masuk kerja karena harus beburu Elpiji pagi-pagi hingga berjam-jam ke beberapa puluh toko yang biasa menjual bahan bakar kompor tersebut. Hingga jam 9 pagi terpaksa saya pulang dengan tangan hampa (maksudnya tangki hampa) karena toko-toko yang biasa menjual Elpiji juga serempak menuliskan poster 'Gas Habis'. Akhirnya seharian kami makan dengan membeli makanan dari warung. Sementara nasi dan air putih panas saya buat dengan menggunakan Rice Cooker... Capek Dehh!!
Yang jadi pemikiran saya saat itu, selain kesal bercampur lelah, saya juga bertanya-tanya mengapa kini banyak tulisan 'maaf habis' dipasang di beberapa penjual produk Pertamina ini? Bukankah lebih baik jika Slogan Pertamina yang selama ini bertuliskan 'Always There' yang artinya selalu ada diganti dengan slogan yang lebih kongkret dan mengena yakni 'Maaf Habis".? Betul kan?
2 comments:
akhir-akhir ini saya terhibur oleh adu mulut antara pemerintah dan pertamina. pernyataan pertamina kadang lucu tur wagu.....
back to nature say...masak nganggo kayu, hehehe...
Post a Comment