
1. Murah. Ini jelas, aku nggak mau makan meski enak tapi harganya nggak sepantasnya. Misal, ayam goreng, nasi, sama teh anget 12500. Ini namanya mahal. Setidaknya porsi seperti tadi maksimal 7500. Normalnya 5000 bahkan kurang.
2. Nyaman. Maksudnya nyaman adalah; tempatnya agak luas, tidak berdesakan ketika sedang ramai. Parkirnya juga memadai. Pelayanananya juga menyenangkan. Aku paling suka setelah makan merokok sebentar barang 15 menit. Ketika merokok kita merasakan kenyamanan.
3. Higienis. Banyak warung makan yang murah tapi nggak higienis. Terkadang beberapa makanan kemasukan demu, meja yang kotor, baik kotor kering maupun basah. Cara pemasakan dan dapurpun sering menunjukkan warung itu higienis atau tidak.
4. Enak. Ini jelas. Senyaman apapun kalau masakannya tidak enak siapaun nggak bakalan mengulanginya untuk makan disitu.
Itulah setidaknya 4 (empat) kriteria untuk menjadi warung makan langgananku. Anda tidak sependapat? Silahkan posting komentar Anda... [tri]
4 comments:
setuju deh...
kalo lagi on the way di suatu tempat keramaian. saya lebih suka makan di warung kapitalis semacam Mc, AW, Kaepce, dsb. Lha daripada coba2 di warung atau resto lain malah kena pukul harganya lak mending di warung kapitalis yang sudah jelas harga n menunya. pengalaman terakhir pernah kena gepuk harga di gambir. nyoba di cafe ah lupa namanya, lha rawon plus nasi n es jeruk kok 32 ribu. lak mending di hoka2bento ajah....
:D
setuju...
setidaknya meskipun ndak kapitalis gitu ya, Nasi Padang lah...
Mereka kan biasanya pake harga paguyuban...
kang slamet<<< hahahahaha.... itu pantas dijadikan materi penelitian kang. mungkin rawonnya bukan dari daging hewan lokal. bisa aja itu unta arab. kan bagus tuh buat materi penelitian
hmm..makan murah tur enak seneng nya..
Post a Comment